"Rahasia di Balik Kabut Senja"
Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di balik perbukitan, terdapat sebuah misteri yang selalu mengundang rasa penasaran setiap pendatang. Desa itu dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau—perbukitan hijau, danau yang tenang, serta kabut senja yang selalu menyelimuti. Namun, ada satu hal yang membuat desa ini berbeda. Setiap kali kabut turun saat senja, orang-orang desa tidak berani keluar rumah.
Amara, seorang gadis berusia 17 tahun yang baru pindah ke desa itu bersama keluarganya, merasa aneh dengan larangan penduduk desa. “Kabut ini begitu indah, kenapa mereka takut?” pikirnya. Setiap kali senja tiba, Amara selalu menatap dari balik jendela kamarnya, memperhatikan bagaimana kabut perlahan-lahan meliputi desa seperti selimut lembut.
Suatu sore, rasa penasaran Amara tak tertahankan. Meskipun ibunya telah memperingatkannya agar tetap di dalam rumah, Amara memutuskan untuk keluar. Ia berjalan pelan menuju danau, tempat kabut tampak lebih tebal dan misterius. Udara dingin terasa menusuk kulitnya, tetapi ia merasa ada sesuatu yang memanggil dari balik kabut.
Ketika sampai di tepi danau, kabut semakin tebal hingga Amara hampir tidak bisa melihat sekelilingnya. Tiba-tiba, terdengar suara lembut dari dalam kabut, seperti bisikan. "Siapa di sana?" Amara bertanya dengan suara gemetar. Tidak ada jawaban, hanya suara gemericik air yang tenang.
Amara melangkah lebih dekat ke danau. Saat itulah, bayangan seorang wanita muncul dari balik kabut. Wanita itu berpakaian serba putih, matanya berkilauan seperti bintang, namun wajahnya tampak begitu sedih. “Kamu... harus pergi,” bisik wanita itu dengan suara yang hampir tidak terdengar.
“Siapa kamu?” tanya Amara dengan rasa takut dan penasaran.
“Aku... adalah penjaga kabut ini. Setiap senja, aku muncul untuk melindungi desa dari sesuatu yang lebih gelap,” jawab wanita itu. “Kabut ini bukanlah sekadar fenomena alam. Di balik kabut, ada rahasia yang selama ini dijaga.”
Amara merasa bulu kuduknya meremang. Wanita itu bercerita bahwa bertahun-tahun yang lalu, desa ini diserang oleh kekuatan jahat yang muncul dari kedalaman danau. Untuk melindungi penduduk, wanita tersebut mengorbankan dirinya dan menjadi roh penjaga kabut. Setiap senja, ia harus menahan kegelapan yang berusaha keluar dari danau.
“Jika kamu berada di sini saat kegelapan datang, kamu mungkin tidak akan pernah kembali,” ujar wanita itu dengan suara yang semakin pelan.
Dengan perasaan takut, Amara segera berlari kembali ke rumah. Ia kini mengerti mengapa penduduk desa selalu berlindung setiap kali kabut senja turun. Mulai malam itu, Amara tak lagi merasa kabut senja adalah hal yang indah semata. Ia tahu, ada rahasia kelam yang tersembunyi di balik keindahan kabut itu.
Komentar
Posting Komentar